IMG-LOGO
Home Advertorial Jalan Rusak di Kukar, Guntur DPRD Kaltim Soroti Kesalahan Penanganan Infrastruktur di Rawa Gambut
advertorial | DPRD Kaltim

Jalan Rusak di Kukar, Guntur DPRD Kaltim Soroti Kesalahan Penanganan Infrastruktur di Rawa Gambut

Mikhail - 27 Juni 2025 10:06 WITA
IMG
Anggota DPRD Kaltim, Guntur. (ist)

POJOKNEGERI.COM, KUKAR - Kerusakan parah sejumlah ruas jalan di Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menuai sorotan.


Anggota DPRD Kaltim, Guntur, menyebut penanganan yang keliru di masa lalu sebagai penyebab utama, khususnya pada jalan-jalan yang dibangun di kawasan rawa gambut.

Politikus PDIP itu menegaskan, konstruksi jalan di wilayah rawa seharusnya menggunakan semenisasi sejak awal, bukan aspal yang rentan rusak akibat genangan air dan banjir.

“Wilayah itu dulunya rawa yang hanya ditimbun. Seharusnya langsung disemen, bukan diaspal. Kita tahu jalan itu pasti rusak kalau terus-terusan tergenang,” ujar Guntur, Senin (23/6/2025), di Pendopo Odah Etam Samarinda.

Guntur menilai kerusakan jalan ini merupakan hasil dari kompromi kebijakan di masa lalu yang lebih mengedepankan keinginan masyarakat atas akses cepat, namun mengabaikan aspek ketahanan jangka panjang.

“Dulu masyarakat bilang, ‘yang penting bisa menikmati jalan dulu.’ Tapi hasilnya kita lihat sekarang, kerusakan karena banjir terus-menerus. Padahal saat itu Bupati Edy Damansyah tidak menginginkan jalan diaspal,” ungkapnya.

Guntur menyampaikan bahwa saat ini sebagian ruas jalan mulai disemenisasi, namun masih ada sekitar 15 kilometer jalan yang belum tersentuh pembangunan beton, khususnya di jalur menuju Tabang.

“Saya ke sana beberapa bulan lalu. Memang sudah ada yang disemen, tapi belum semuanya. Masih ada sekitar 15 kilometer yang belum selesai,” tuturnya.

Ia juga menyebut bahwa Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud pernah merasakan langsung buruknya kondisi jalan saat meninjau kawasan tersebut melalui jalur Bayan dan Sebelimbingan.

Guntur menekankan pentingnya perhatian lebih dari Pemprov Kaltim terhadap wilayah Kukar, mengingat luas dan kompleksitas geografisnya, meskipun jumlah penduduknya tidak sebesar daerah lain.

“Perjalanan darat dari Samarinda ke Tabang bisa memakan waktu 8–9 jam. Ini menunjukkan betapa kompleksnya wilayah Kukar. Pemerintah harus melihat ini sebagai prioritas,” tegasnya.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kukar, Guntur menyatakan komitmennya untuk mendorong kebijakan afirmatif dan terobosan anggaran agar pembangunan jalan di wilayah hulu bisa segera dituntaskan.

“Jangan lihat jumlah penduduk saja. Kukar punya peran strategis bagi Kalimantan Timur dan butuh perhatian ekstra,” pungkasnya. (adv)