IMG-LOGO
Home Daerah Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Wali Kota Samarinda Tekankan Efisiensi Anggaran
daerah | samarinda

Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Wali Kota Samarinda Tekankan Efisiensi Anggaran

Mikhail - 24 Juni 2025 06:59 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menghadiri acara Rencana Kerja Tahun Anggaran 2026. (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menghadiri acara Rencana Kerja Tahun Anggaran 2026 bersama kepala perangkat daerah dan para camat yang turut didampingi para lurah.


Kegiatan ini berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota di Jalan S. Parman, Samarinda, pada Senin (23/6/2025).


Dalam sambutannya, Andi Harun menjelaskan pentingnya efisiensi anggaran daerah di tengah tantangan ekonomi nasional dan global yang kian kompleks.


"Indonesia saat ini menghadapi dua masalah utama naiknya harga barang yang memicu inflasi, serta tekanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan APBN," ungkap Andi Harun.


Ia mengatakan sumber masalah utamanya adalah kenaikan harga minyak dunia yang membuat biaya produksi meningkat dan berdampak langsung ke harga barang daya serap anggaran daerah masih belum optimal dalam menjawab kebutuhan pembangunan yang mendesak.


Oleh karena itu, menurutnya, setiap rupiah dari APBD harus dibelanjakan seefisien mungkin untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


"Jangan hanya habiskan anggaran tapi kita harus pastikan programnya berdampak dan menyentuh kebutuhan warga," tegasnya.


Orang nomor satu di kota Samarinda ini juga menyinggung pentingnya pembinaan ideologi dan peningkatan wawasan kebangsaan sebagai fondasi utama pembangunan sosial-politik daerah.


“Pembangunan bukan hanya soal fisik. Kita juga punya tugas menjaga kerukunan umat beragama, stabilitas sosial-politik, dan memperkuat ideologi bangsa,” katanya.


Andi Harun turut merespons masukan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) termasuk ketidaksesuaian program daerah dengan kebutuhan lapangan.


"Kalau dari awal kita cemas terhadap kritik kita tidak akan bisa melihat dengan jernih. Kritik itu harus kita maknai sebagai cermin," pungkasnya. (*)