POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Kota Samarinda tengah bersiap melakukan perubahan dalam pengelolaan sampah yang lebih modern.
Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan pada Kamis (3/7/2025) menjadi momen penting bagi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk mematangkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Menurut Andi Harun, teknologi PLTSa menjadi pilihan utama karena dianggap efisien dan ramah lingkungan.
Pihaknya telah mendapatkan minat dari investor luar negeri, termasuk dari Korea Selatan.
"Hari ini grup Korea, Mister Kim, yang membangun PLTSa di IKN, sangat tertarik. Mungkin dua-tiga minggu ke depan beliau akan datang ke Samarinda untuk paparan," ujar Andi Harun.
Ia menjelaskan sistem PLTSa yang dibangun di IKN telah dipaparkan kepadanya dan dinilai cocok diterapkan di Samarinda.
“Tanpa polusi, hemat bahan bakar. Ini sesuatu yang sudah kita putuskan, Samarinda harus memakai PLTSa itu," tegasnya.
Namun, bukan hanya skema kerja sama langsung yang sedang dipertimbangkan.
Kementerian Lingkungan Hidup juga menawarkan alternatif pembiayaan yang akan langsung dipotong dari dana transfer daerah oleh Kementerian Keuangan.
Andi Harun mengaku masih menghitung untung ruginya.
"Kami lebih cenderung langsung ‘tick-tock’ antara Pemkot dengan pihak investor. Tapi kalau skema kementerian ternyata lebih efisien dan cepat, tentu kita pertimbangkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal polemik yang sempat muncul terkait pengelolaan TPA tak ingin buang energi membantah komentar yang dinilai tidak memahami persoalan secara utuh.
"Pak Menteri sendiri yang membantah. Jadi tidak perlu saya klarifikasi panjang. Yang penting kita sudah bekerja,"ucapnya.
Ia pun menyampaikan perkembangan signifikan di lapangan mulai dari pengolahan air lindi, zona sanitary landfill, hingga kesiapan tenaga kerja untuk proses pemilahan sampah.
Pemkot telah menyiapkan 4-5 orang per shift, termasuk rentang gaji yang akan diberikan.
"Target kami tahun 2026 Samarinda menjadi salah satu kota dengan pengolahan sampah terbaik secara nasional," ucapnya.
Dengan produksi sampah harian mencapai lebih dari 600 ton, Andi Harun melihat potensi besar, bahkan hingga 1.000 ton jika bekerja sama dengan daerah sekitar seperti Kukar, Muara Badak, Anggana, hingga sektor maritim.
"Sampah kapal dari ponton, transportasi barang dan wisata, juga bisa kita kelola. Ke depan kita akan investasi kapal sampah untuk mendukung sistem waste to energy," pungkasnya. (*)