IMG-LOGO
Home Nasional Perayaan Iduladha 1446 Hijriah, Presiden Prabowo Siapkan 13 Sapi Lokal untuk Masyarakat Kaltim
nasional | umum

Perayaan Iduladha 1446 Hijriah, Presiden Prabowo Siapkan 13 Sapi Lokal untuk Masyarakat Kaltim

Hasa - 05 Juni 2025 19:14 WITA
IMG
Sapi Presiden RI yang siap disembelih pada pelaksanaan hari raya Iduladha (IST)

POJOKNEGERI.COM – Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyiapkan dan telah menyerahkan 13 ekor sapi kurban untuk masyarakat Kalimantan Timur 

Bantuan ini disalurkan melalui mekanisme resmi dan seluruh hewan kurban berasal dari peternak lokal di Provinsi Kaltim.

Sapi-sapi tersebut nantinya disalurkan ke masjid-masjid terpilih di 10 kabupaten/kota, satu ekor untuk Pemerintah Provinsi Kaltim, serta dua ekor untuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), dan 10 sisanya disebar untuk 10 kabupaten/kota di Benua Etam.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Fahmi Himawan menjelaskan bahwa proses pengadaan dilakukan melalui kerja sama dengan Sekretariat Negara. Saat ini seluruh sapi masih dalam perawatan peternak hingga waktunya dikirim ke lokasi masing-masing.

“Seluruh pembelian dilakukan secara legal dan telah melalui proses pembayaran. Hewan kurban tetap dalam pemeliharaan peternak hingga tiba waktunya penyembelihan,” jelas Fahmi, Kamis (5/6/2025).

Fahmi menjelaskan, penyaluran sapi kurban dilakukan secara bertahap sesuai permintaan panitia masjid. Dalam hal pengiriman lebih awal, peternak tetap bertanggung jawab atas kondisi hewan hingga hari H.

Kriteria sapi yang dipilih juga mengikuti standar nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Hewan harus berjenis kelamin jantan, berusia minimal dua tahun, dan memiliki bobot lebih dari 800 kilogram.

“Presiden menekankan pentingnya kualitas. Sapi yang disumbangkan harus sehat, besar, dan layak dijadikan simbol kepedulian negara terhadap rakyat,” ujarnya.

Namun, tantangan muncul di daerah-daerah tertentu yang belum mampu memenuhi kriteria bobot. Seperti di Kabupaten Mahakam Ulu, yang mayoritas hanya memiliki sapi jenis Bali berbobot sekitar 500 kilogram.

“Di Mahulu, solusi yang diambil adalah memberikan dua ekor sapi dengan ukuran seimbang untuk dua lokasi berbeda,” tambah Fahmi.

Ia juga menyoroti jenis sapi yang digunakan, di antaranya limousin dan Brahman, yang dikenal memiliki keunggulan fisik dan kualitas daging premium. Bahkan aspek estetika turut menjadi pertimbangan.

“Ada arahan khusus agar penampilan sapi Presiden tidak kalah dengan sapi yang disumbangkan kepala daerah lain,” ungkapnya.

Soal harga, setiap ekor sapi memiliki nilai bervariasi dengan batas maksimum Rp100 juta per ekor. Harga ditentukan melalui kesepakatan langsung antara pihak Sekretariat Negara dan peternak, tanpa campur tangan pemerintah daerah.

“Yang paling penting adalah komitmen Presiden untuk memberdayakan peternak lokal. Tidak ada satupun sapi yang berasal dari luar Kalimantan Timur,” tutup Fahmi.

(tim redaksi)



Berita terkait