POJOKNEGERI.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara.
Satgassus ini berfokus mendampingi kementerian dalam meningkatkan penerimaan negara di berbagai sektor.
Pembentukan ini Satgassus disambut positif Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan pembentukan Satgassus itu penting untuk mendukung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sehat.
"Tentu adalah merupakan hal yang positif untuk terus mendukung karena tadi APBN kita yang sehat harus didukung oleh penerimaan negara yang kuat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juni 2025 dilihat di kanal YouTube Kemenkeu, dikutip Rabu (18/6/2025).
Sri Mulyani mendukung inisiatif Kapolri Jenderal Sigit mengenai pembentukan satgas khusus ini.
Ia mengaku dirinya juga diundang saat pertama kali pembentukan satgas khusus oleh Polri.
"Mengenai penerimaan negara terutama adanya inisiatif dari Kepolisian mengenai pembentukan satgas khusus dan ini bukan sesuatu yang baru sebetulnya satgas khusus ini Satgassus dari Kepolisian Republik itu sebetulnya sudah dari beberapa tahun terakhir," kata Sri Mulyani.
"Karena saya termasuk yang waktu itu diundang pada saat launching pertama dan ini mungkin diperkuat lagi," imbuhnya.
Penunjukan jajaran pimpinan Satgassus menarik perhatian publik. Herry Muryanto dipercaya sebagai Kepala Satgassus, sementara mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, menjabat sebagai Wakil Kepala.
Struktur Satgassus juga diisi oleh sejumlah mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebelumnya tergabung dalam Satgassus Pencegahan Korupsi.
"Selama enam bulan ini Satgassus telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian ESDM," kata anggota Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Yudi Purnomo dalam keterangannya, Senin (16/6).
"Termasuk yang terbaru adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan di mana Satgassus turun langsung melihat situasi lapangan di Pelabuhan di Jawa Timur pada tanggal 7-9 Mei 2025 dan Pelabuhan Benoa Bali 11-13 Juni 2025," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, metode atau sistem kerja Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara ini dimulai dengan pengumpulan informasi dan data dari sumber yang relevan.
Kemudian, dilanjutkan dengan menganalisis data dan fakta. Selanjutnya, melakukan koordinasi lintas sektoral hingga menggelar diskusi atau FGD dengan pihak terkait.
"(Terakhir) pelaporan dan rekomendasi untuk pengambilan kebijakan," ucap Yudi.
(*)