IMG-LOGO
Home Nasional Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban 2025
nasional | umum

Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban 2025

Pramudya - 13 Februari 2025 07:59 WITA
IMG
Simak doa dan amalan di malam Nisfu Syaban. (ist)

POJOKNEGERI.COM - Nisfu Syaban menjadi salah satu malam istimewa dalam Islam.

Jatuh pada tanggal 15 Sya'ban, malam Nisfu Syaban dianggap sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan, rahmat, serta ampunan dari Allah SWT.

Sebagai umat Islam, memahami bahwa amalan malam Nisfu Syaban adalah bentuk pengabdian kepada Allah akan membantu kita memaksimalkan manfaat dari malam mulia ini.

Dikutip dari laman baznas.go.id, Nisfu Syaban berasal dari kata 'nisfu' yang berarti pertengahan dan 'Sya'ban' yang merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. 

Dengan demikian, Nisfu Syaban merujuk pada malam ke-15 bulan Sya'ban.

Dalam tradisi Islam, malam Nisfu Syaban dipenuhi dengan berbagai amalan seperti doa dan istigfar.

Tahun ini, malam Nisfu Syaban 2025 jatuh pada tanggal 14 Februari 2025 malam, setelah Magrib.

Hari itu bertepatan dengan tanggal 15 Sya'ban 1446 Hijriah.

Selain penting untuk memperbanyak ibadah, malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai malam pengampunan.

Oleh karena itu, mengetahui kapan Nisfu Syaban jatuh sangat membantu umat Muslim dalam mempersiapkan diri.

Penentuan tanggal Nisfu Syaban mengacu pada penanggalan Hijriah yang berbasis pada hilal (penampakan bulan).

Di Indonesia, kalender Hijriah sering kali disesuaikan dengan pengamatan hilal oleh Kementerian Agama.

Pada tahun 2025, 1 Sya'ban jatuh pada 31 Januari, sehingga malam Nisfu Syaban adalah pada Jumat malam, 14 Februari 2025.

Dalam Islam, Nisfu Syaban memiliki keutamaan dan makna yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

1. Malam yang Dipenuhi Ampunan

Salah satu keutamaan malam Nisfu Syaban adalah banyaknya pintu ampunan yang dibuka oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah akan mengampuni semua hamba-Nya kecuali mereka yang menyimpan dendam atau melakukan dosa besar tanpa taubat.

Oleh karena itu, amalan malam Nisfu Syaban adalah kesempatan untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat.

2. Malam Pencatatan Amal

Menurut sebagian ulama, malam Nisfu Syaban adalah waktu di mana catatan amal seorang hamba diperbarui.

Ini menjadi momen penting untuk memperbaiki diri dan memohon kebaikan dalam sisa umur.

Amalan malam Nisfu Syaban adalah sarana untuk memohon keberkahan hidup ke depan.

3. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa.

Dengan memahami bahwa amalan malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak doa, kita dapat memohon kepada Allah segala kebutuhan dunia dan akhirat.

4. Momen Introspeksi Diri

Melalui ibadah pada malam ini, seorang Muslim diajak untuk melakukan introspeksi atas amal yang telah dilakukan.

Amalan malam Nisfu Syaban adalah wujud kesadaran diri untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

5. Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

Nisfu Syaban menandai setengah perjalanan menuju bulan Ramadhan.

Amalan malam Nisfu Syaban adalah bentuk persiapan spiritual sebelum memasuki bulan suci.

1. Memperbanyak Sholat Sunnah

Salah satu bentuk amalan malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak sholat sunnah. 

- Sholat Sunnah Hajat
Sholat sunnah hajat adalah salah satu cara untuk memohon kebutuhan duniawi maupun ukhrawi kepada Allah.

- Sholat Sunnah Tahajud
Melaksanakan tahajud di malam Nisfu Syaban sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

- Sholat Sunnah Witir
Witir menjadi penutup sholat malam yang penting dilakukan.

2. Membaca Al-Qur'an

Membaca dan menghayati ayat-ayat Al-Qur'an adalah amalan malam Nisfu Syaban yang dianjurkan.

3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar

Amalan malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak dzikir sebagai bentuk mengingat Allah SWT.

4. Membaca Doa Nisfu Syaban

Salah satu doa yang masyhur dibaca pada malam ini adalah:
"Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku sebagai hamba yang celaka, maka hapuskanlah ketetapan itu, dan tetapkanlah aku sebagai hamba yang bahagia."

5. Bersedekah

Amalan malam Nisfu Syaban adalah bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa pahala yang berlipat ganda.

Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan malam Nisfu Syaban untuk membaca doa Nisfu Syaban, baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat.

Doa Nisfu Syaban ini diperkuat dalam hadist Rasulullah SAW sebagaimana dilansir dari laman baznas.go.id.

Dalam huruf latinnya berbunyi "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka Malaikat berseru menyampaikan dari Allah: Adakah orang yang memohon ampun, maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu, maka aku berikan permintaannya.” (HR al-Baihaqi dalam Syuab al-Iman).

Doa Nisfu Syaban sendiri dibacakan pasca shalat Maghrib. Mengerjakannya dapat dilakukan sendiri ataupun berjamaah.

Diawali dengan membaca Yasin tiga kali kemudian membaca doa malam Nisfu Syaban. 

Doa Nisfu Syaban yang dibaca sendirian ialah sebagai berikut:

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa mamanal khaifin. 

Allahumma in kunta katabtani indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni indaka sa idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. 

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ala lisani nabiyyikal mursal, yamhullahu ma yasya u wa yutsbitu, wa indahu ummul kitab wa shallallahu ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil alamin.

Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh. Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad saw dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Doa Nisfu Syaban ketika berjamaah dibaca sebagai berikut:

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu alaika ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thauli wal in am, la ilaha illa anta zhahral lajina wa jaral mustajirina, wa ma manal khaifhn. 

Allahumma in kunta katabtana indaka fi ummil kitabi asyqiya a au mahrumina au muqattarina alayna fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawatana, wa hirmanana waqtitara rizqina, waktubna indaka suada marzuqina muwaffaqina lil khairat. 

Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fi kitabikal munzali ala lisani nabiyyikal mursali Yamhullahu ma yasya u wa yutsbitu wa indahu ummul kitab. Wa shallallahu ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdulillahi rabbil alamin.

Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh. Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” (*/Tribun)

Berita terkait