IMG-LOGO
Home Internasional Bencana di China, Direndam Banjir Besar dan Gelombang Panas Ekstrem
internasional | umum

Bencana di China, Direndam Banjir Besar dan Gelombang Panas Ekstrem

Hasa - 26 Juni 2025 08:43 WITA
IMG
KOLASE FOTO - Banjir besar dan ilustrasi gelombang panas yang menghantam China

POJOKNEGERI.COM - Intensitas hujan deras yang terus mengguyur Provinsi Guizhou di barat daya China sejak awal pekan menyebabkan wilayah tersebut terendam banjir parah.

Banjir besar ini memaksa lebih dari 80.000 warga meninggalkan rumah mereka. Otoritas setempat telah meningkatkan status darurat ke level tertinggi seiring meluasnya dampak bencana.

Pemberitaan AFP mengatakan dua daerah paling terdampak kini menjadi fokus utama evakuasi dan penyelamatan.

Salah satu wilayah terdampak parah adalah Rongjiang, di mana air mencapai ketinggian hingga tiga meter dan menenggelamkan infrastruktur, termasuk sebuah lapangan sepak bola.

"Di salah satu daerah yang terkena dampak, Rongjiang, sebuah lapangan sepak bola terendam air setinggi tiga meter", kata kantor berita tersebut menulis bagaimana seorang penduduk Long Tian mengatakan tentang air yang naik dengan sangat cepat, Rabu (25/6/2025)

"Sekitar 80.900 orang telah meninggalkan rumah mereka hingga Selasa sore," tambah laman itu.

Gelombang Panas

Tak hanya banjir, di China juga tepatnya di Beijing tengah menghadapi gelombang panas ekstrem yang memaksa pemerintah kota mengeluarkan peringatan cuaca oranye, status peringatan tertinggi kedua di sistem peringatan cuaca Tiongkok

Dampak cuaca panas terasa di seluruh penjuru kota. Aktivitas luar ruang menurun drastis, dan warga mulai menyesuaikan gaya hidup mereka demi menghindari paparan panas langsung. Kanal-kanal kota ramai dijadikan tempat berendam, sementara tempat-tempat teduh seperti taman dan halte menjadi titik istirahat darurat. Perubahan juga terjadi dalam pola berpakaian dan jadwal aktivitas fisik, terutama pada kalangan pekerja muda dan profesional.

Melansir AFP suhu di ibu kota China itu diperkirakan mencapai puncak hingga 38 derajat Celcius. Warga Beijing terpaksa mencari cara bertahan, dari berteduh di kanal hingga mengubah rutinitas harian.

"Cuaca sangat panas akhir-akhir ini, terutama dalam beberapa hari terakhir," ujar Li Weijun, 22 tahun, seorang pekerja magang.

"Saya bahkan berhenti mengenakan pakaian formal ke kantor dan baru mulai olahraga setelah pukul 10 malam untuk menghindari bahaya."

Pihak berwenang meminta warga untuk menghindari aktivitas luar ruang dan memperbanyak konsumsi cairan. Pekerja konstruksi diminta memangkas waktu kerja, sementara kelompok rentan seperti lansia dan orang sakit disarankan untuk menghindari aktivitas berat.

Fenomena panas ekstrem ini memperkuat kekhawatiran akan perubahan iklim global. Para ilmuwan menyebut emisi gas rumah kaca akibat ulah manusia sebagai pemicu utama gelombang panas yang makin sering dan intens.

(*)

Berita terkait